HERALD SELATAN — Penyakit jantung koroner salah satu pembunuh di dunia. Diawali kolesterol. Sayangnya, gejala awal nyaris tak diketahui. Untungnya ada daun kelor.
Hasil penelitian membuktikan, daun kelor efektif menurunkan kolesterol yang menjadi pemicu jantung koroner.
Daun kelor (Moringa oleifera) adalah tanaman herbal yang banyak dijumpai di kalangan masyarakat, khususnya di daerah tropis dan di Indonesia sudah tersebar luas. Kelor merupakan tanaman obat tradisional yang terbukti berkhasiat bagi masyarakat.
Tanaman ini memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi dengan kandungan zat aktif di dalamnya yang bermanfaat bagi kesehatan. Senyawa aktif pada kelor banyak ditemukan pada bagian daunnya. Tanaman kelor mengandung gizi yang sangat tinggi.
Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia adalah penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler menempati peringkat utama penyebab kematian di dunia melebihi penyakit lain.
Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit yang tidak menular yang paling sering menyebabkan kematian Penyakit jantung koroner merupakan salah satu yang menjadi permasalahan dalam dunia kesehatan. Penyakit jantung koroner merupakan kelainan pada satu atau lebih dimana terdapat penebalan dalam pembuluh darah disertai penumpukkan plak yang mengganggu laju aliran darah ke otot jantung yang mengakibatkan terganggunya fungsi kerja jantung.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO), lebih dari 17 juta orang meninggal akibat penyakit jantung koroner dan yang menempati urutan pertama dari sepuluh penyakit yang menyebabkan kematian.
Menurut statistik dunia, ada 9,4 juta kematian setiap tahun yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler dan 45% kematian tersebut disebabkan oleh penyakit jantung coroner. Data dari Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2018 menyatakan bahwa prevalensi penyakit jantung koroner berdasarkan diagnosis sebesar 1,5 % dari 1.000 penduduk Indonesia.
Tingginya angka kunjungan ke rumah sakit disebabkan karena adanya keluhan yang tidak disadari oleh penderita sehingga sangat penting bagi kita untuk mengenali faktor risiko apa saja yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, salah satunya adalah kadar kolesterol darah. Secara normal, kolesterol diproduksi oleh tubuh.
Akan tetapi cenderung mengonsumsi makanan dengan lemak tinggi, menyebabkan kolesterol berada dalam jumlah berlebihan dalam darah. Akibat gaya hidup dan mengonsumsi makanan yang tidak sehat serta kurangnya beraktivitas dan sering mengonsumsi makanan yang tinggi lemak.
Kadar kolesterol yang abnormal akan meningkatkan risiko pembentukan plak aterosklerosis di pembuluh darah mikro. Kolesterol secara sederhana merupakan komponen lemak dalam darah yang terdiri dari HDL (High Density Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein).
Jika terjadi jejas pembuluh darah maka komponen LDL dapat lewat di saluran pembuluh darah dan dapat masuk ke dalam subendotel, menyebabkan lipid yang masuk akan teroksidasi dan terbentuk foam cell.
Ada tahapan awal pengobatan penurunan kolesterol. Tahap 1 terapi non farmakologis yaitu diet dan sering berolahraga, jika terapi non farmakologis gagal, lanjut pada tahapan 2 terapi farmakologis dengan menggunakan obat alami atau obat modern.
Peningkatan kadar kolesterol umumnya tidak menimbulkan gejala awal, sehingga pemeriksa melakukan pemeriksaan sebagai tindakan pencegahan. Pada saat ini banyak beredar obat penurun kolesterol atau obat antikolesterol yang banyak dijual di pasaran. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian berdasarkan literature review tentang daun kelor (moringa oleifera) potensi sebagai penurun kolesterol.
Kandungan dan Manfaat Daun Kelor Melansir Healthline, daun kelor kaya antioksidan sehat dan senyawa tanaman bioaktif.
Selain itu, daun kelor juga mengandung zat penting lainnya seperti protein, vitamin B6, vitamin C, riboflavin dan zat besi. Karena zat dan nutrisi penting inilah, daun kelor diyakini bisa menurunkan kolesterol.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika dengan makalah berjudul Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Kelor terhadap Kadar Kolesterol Pada Lansia, menemukan bahwa kadar kolesterol bisa menurun jika lansia rutin diberi air rebusan daun kelor setiap hari.
Penelitian itu melibatkan 63 lansia yang berada di Dusun Mojoduwur, Jombang, Jawa Timur. Mereka diberi air rebusan daun kelor selama kurang lebih tujuh hari.
Sebelum diberi air rebusan daun kelor, para lansia ini juga mengikuti tes kadar kolesterol untuk melihat perbedaan sebelum dan sesudah pemberian air rebusan.
“Kadar kolesterol sesudah diberikan air rebusan daun kelor selama 7 hari seluruh responden memiliki kolesterol turun,” dikutip dari jurnal penelitian tersebut.
Melansir berbagai sumber penelitian lain menemukan bahwa daun kelor tidak hanya mengurangi kadar LDL, tetapi juga meningkatkan kadar HDL. Itu berarti untuk menurunkan kolesterol, daun kelor bisa jadi pilihan terbaik. (*)