Kisah Almarhum Andi Massalinri Disuruh Pukul Meja Saat Jadi Wabup Sinjai, Tak Sungkan Memanjat untuk Bikin Walasuji Pernikahan

- Sinjai
  • Bagikan
Almarhum Andi Massalinri Latief semasa menjabat Wabup Sinjai.

HERALDSELATAN, SINJAI — Andi Massalinri Latief, Wakil Bupati Sinjai 2008-2013, mengembuskan napas terakhirnya pagi tadi sekira pukul 05.57 Wita. Almarhum berpulang usai menunaikan salat subuh di kediamannya di Sinjai, Sulsel.

 

“Beliau meninggal usai menunaikan salat subuh,” ujar Andi Yuni Gerhani, keponakan almarhum. Sebelum dan sesudah menjabat bahkan masih menjabat sebagai Wabup, almarhum suka bertani. “Tenang sekali orangnya. Suka sekali stek bonsai. Suka sekali bekerja,” ungkap Yuyun, sapaan akrab Andi Yuni Gerhani.

 

Bahkan kata Yuyun, saat masih menjabat wakil bupati, almarhum tidak sungkan ikut memanjat untuk membuat walasuji ketika ponakannya menikah. “Beliau memang sesederhana itu. Tidak pernah mengedepankan namanya jabatan,” ungkapnya.

 

Yuyun juga mengatakan, terakhir di pertemuan family gathering, almarhum bercerita, sewaktu menjabat wakil bupati, dia disuruh sesekali pukul meja. Itu karena orang melihat karakternya yang sangat tenang.

 

“Beliau bilang itu bukan karakter saya. Memang saya terlahir seperti ini. Mau dibentuk bagaimana pun tidak akan bisa. Melukai bukan pembawaan saya,” terang Yuyun menirukan perkataan almarhum. Almarhum kata Yuyun bermaksud menyampaikan, setiap orang itu karakternya berbeda.

 

“Pesan beliau ke anak dan keponakannya, jangan bawa nilaimu ke orang lain. Susaji mudapat dan akan salah paham terus ji jadinya. Tiap orang punya suke’ (ukurannya) tersendiri. Dan itu bawaan,” urai Yuyun.

 

Andi Massalinri Latief menjabat sebagai Wabup Sinjai pada periode 2008-2013. Didahului oleh Nursyamsu Mus pada 2003-2008, dan diteruskan oleh Andi Fajar Yanwar pada periode 2013-2018. (*)

Editor: riskandi
  • Bagikan