“Walaupun misalnya sekarang sudah ada teknologi, orang bisa melakukan meeting secara daring. Tapi dalam proses itu ada keterbatasan dibandingkan dengan kehadiran secara fisik,” ungkapnya.
“Jadi 2 hal ini akan sangat berkaitan, antara koordinasi kebijakan dengan psikologi pemerintahan. Untuk mendorong kinerja saya rasa 2 hal ini yang harus di utamakan dulu,” lanjut Ali Armunanto.
Lebih lanjut, jika memang Gubernur Sulsel ada kepentingan ataupun masalah yang terjadi, setidaknya pihak Pemprov Sulsel, dalam hal ini yang paling berwenang adalah Diskominfo Sulsel, harus memberikan informasi yang jelas.
“Masalahnya sekarang saya rasa memang masyarakat tidak boleh dibiarkan bertanya-tanya terlalu lama, mana ini Gubernur ku?,” kata Ali Armunanto.
“Kenapa tidak hadir? Makanya memang, terkait hal ini selain memenuhi proses administrasi, saya rasa proses sosialisasi juga penting dilakukan, proses pemberian kepada publik, apa yang sebenarnya terjadi dengan ketidakhadiran Gubernur?,” lanjutnya menutup.
Sementara itu, Kabid Humas Diskominfo Sulsel, Yessy Yoanna Ariestiani mengungkapkan, Gubernur Sulsel sekarang masih berada di Jakarta untuk mengikuti beberapa kegiatan.
Dia bilang, ketidakhadiran secara langsung Andi Sudirman di Sulsel, tidak membuat pemerintahan bermasalah, bahkan kata Yessy, pemerintahan Sulsel baik-baik saja.
“Ada juga program yang memang harus bekerjasama, berkolaborasi dengan Kementerian, kan banyak warga tolong ini jalanan ini, ternyata itu kan ranah Kementerian,” ungkapnya.