Sya’ban mengaku, korban diajak keluar untuk memberikan klarifikasi tentang adanya dugaan bahasa tak senonoh. Korban yang merasa tidak pernah mengucapkan kata-kata itu kepada siapapun lewat media sosial langsung ikut ke pelaku.
“Yang pertama mereka ke makam Sultan Hasanuddin setelah itu namun karena dalam kondisi ramai dan mau ribut kemudian anak ini diajak ke taman Sultan,” jelasnya kepada Herald Sulsel.
“Setelah di taman Sultan korban belum turun dari motor langsung ditarik dari belakang rambutnya, korban dipukul secara bersama-sama dan di situlah dia sampai ada bercak darah yang keluar dari matanya,” lanjutnya.
Lantas, setelah di Taman Sultan, korban belum turun dari motor langsung dikeroyok oleh belasan pelaku. “Korban berusia 15 tahun berinisial RA dan mengalami beberapa luka karena diinjak kemudian ditinju. bekas luka itu ada di bagian belakang dan seluruh tubuh korban. Kalau luka yang yang kelihatan itu ada bercak darah yang keluar dari bola matanya luka memar ada pada bagian belakang,” bebernya kuasa Hukum korban. Saat ini korban bersama kuasa hukumnya sudah melaporkan kejadian tersebut di Polres Gowa berdasarkan bukti-bukti yang ada. “Korban sudah datang ke Polres untuk melaporkan di unit PPA Polres Gowa. Semua jumlah pelakunya ada Kurang lebih 12 orang terdiri dari perempuan,” imbuhnya. (Gun)
