HERALDSELATAN, NASIONAL — Kabar bahagia untuk para calon pekerja. Pemerintah segera membuka gelombang 48 program kartu prakerja 2023 dalam waktu dekat.
Rencananya, program ini ditargetkan untuk merangkul 1 juta peserta sepanjang 2023. Adapun besaran insentif yang akan diterima oleh peserta juga akan bertambah pada program Kartu Prakerja tahun ini, yakni sebesar Rp 4,2 juta per penerima.
Dengan berakhirnya status darurat pandemi Covid-19 pada akhir 2022, program Kartu Prakerja tidak lagi dijalankan dengan skema bantuan sosial seperti yang sebelumnya diterapkan.
Mulai 2023, program Kartu Prakerja nantinya akan menjalankan skema normal yang bertujuan untuk retraining dan reskilling.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskkan program Kartu Prakerja akan lebih fokus pada bantuan peningkatan kemampuan dan produktivitas angkatan kerja, berupa bantuan biaya pelatihan secara langsung kepada peserta dan insentif pascapelatihan dengan ragam pelatihan skilling, reskilling, dan upskilling.
“Program Kartu Prakerja akan lebih fokus pada peningkatan kompetensi angkatan kerja sebagaimana konsep awal program ini dicanangkan sebelum era pandemi Covid-19,” katanya melansir CNBCInodnesia, Rabu 1 Februari 2023.
Adapun, bantuan sebesar Rp 4,2 juta rinciannya, yakni bantuan biaya pelatihan Rp 3,5 juta, insentif pasca pelatihan Rp 600 ribu yang akan diberikan sebanyak 1 kali, serta insentif survei sebesar Rp 100 ribu untuk pengisian survei.
Berbeda dari bentuk pelatihan sebelumnya yang dilakukan full online, pada skema normal ini pelatihan akan disediakan secara online dan offline. Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP) memastikan semua kelas akan memasukkan sesi praktik keterampilan.