WAJO – Pada Tahun politik ini saya imbau kepada tokoh agama menghindari Rumah Ibadah dijadikan sebagai mimbar politik praktis.
Hal tersebut disampaikan KH. Khaeroni saat menghadiri silaturahim Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Selatan dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo, Pengurus FKUB Kab. Wajo, Pimpinan Majelis dan Tokoh Agamah se-Kabupaten Wajo, Rabu (1/02/23) di Sallow Mall Sengkang lalu.
Menurut Khaeroni, lebih baik kalau ingin meraih simpati masyarakat dengan model seperti ini, nyaman dan tidak ada hiruk pikuk. Mari kita memasuki tahun politik ini dengan penuh kegembiraan, dengan penuh keceriaan dan kesenangan.
Lebih lanjut Khaeroni didampingi Kabag TU H. Ali Yafid, mengungkapkan bahwa kerukunan merupakan suatu keharusan, karna tanpa rukun kita tidak bisa menikmati hidup ini dengan baik. “Saya kira semua ajaran agama mengajarkan tentang kerukunan dan kebersamaan,” ucapnya.
Jadi perbedaan ini sebuah keniscayaan, jangankan beda agama dan suku, bahkan dalam tubuh kita sendiri berbeda beda. Kita tidak bisa mengingkari perbedaan itu, oleh karena itu kalau ada kelompok memaksakan kehendaknya agar sama dengan dia, maka itu sesungguhnya sudah mengingkari sunnatullah,” ujarnya.
Hadir pada acara tersebut Bupati Wajo H. Amran Mahmud, Ibu Hj. Maryam Ketua Pengerak PKK, Wakil FKUB Provinsi Sulsel Pdt. Adrie O Massie, Kabid Penais Zawa H. Abdul Gaffar, Kakan Kemenag Wajo H. Muhammad Yunus, Ketua FKUB Wajo H. Muhammad Arif, Forkopimda, Tokoh Masyarakat dan Lintas Agama. (aci)