HERALDSELATAN.ID, BULUKUMBA – Suku Kajang, menjadi lokasi penelitian Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Riset Sosial Humaniora Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Negeri Makassar (RSH FEB UNM).
Suku Kajang berada di Desa Tanah Towa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel). Suku ini khas dengan pakaian serba hitamnya dan segala kulturnya yang masih dipertahankan di era modern saat ini.
Suku Kajang juga merupakan salah satu kelompok masyarakat adat yang konsisten mempertahankan kebudayaannya. Itu telah dilakukan secara turun-temurun.
Tujuan penelitian ini merupakan bagian dari upaya untuk mengembangkan ekonomi yang bersifat berkelanjutan. Selain itu, untuk menghormati dan mempromosikan warisan budaya daerah.
Tentang Suku Kajang
Suku Kajang ini berada 200 kilometer dari Kota Makassar. Bentuk bangunan di sana hampir sama dengan rumah adat Suku Bugis-Makassar. Bedanya hanya rumah Suku Kajang wajib menghadap barat.
Dengan menghadap ke barat, maka terdapat berkah yang akan diperoleh si pemilik rumah itu. Bentuk rumahnya pun sama. Ini sebagai simbol keseragaman dan kesederhanaan.
Mereka juga pantang membangun rumah dari batu bata dan tanah. Mereka hanya boleh membangun dari kayu.
Pakaian Suku Kajang
Pakaian warga Suku Kajang hanya satu yakni hitam saja. Artinya, ini merupakan simbol kesederhanaan. Juga menunjukkan kekuatan, kesamaan, derajat bagi setiap orang di depan sang pencipta.